I

9:56:00 PM 0 Comments A + a -



Para tetua kita yang bijak (semoga Tuhan melimpahkan rahmat kepada mereka!) bercerita, tersebutlah sebuah Pulau India, terletak di daerah Garis Khatulistiwa, dimana Manusia terwujud ke dunia secara langsung tanpa perantara Ayah dan Ibu. Pulau ini dilimpahi temperatur yang seimbang dan sempurna dibandingkan belahan dunia lainnya karena Pulau ini menerima Cahaya di titik yang paling tinggi di Surga, walau pun harus dikatakan pernyataan ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan filsuf dan fisikawan ternama. Mereka membuktikan bahwa Iklim keempat memiliki temperatur yang seimbang dari semua wilayah tak berpenghuni. Sekarang, jika mereka mengatakan hal ini karena mereka yakin tidak ada wilayah yang tidak berpenghuni dibawah Garis Khatulistiwa karena hal-hal tidak berwujud, pernyataan mereka mengenai Iklim keempat adalah Iklim yang paling seimbang dari semua Tempat di seluruh Dunia akan memiliki alasan. Tetapi jika alasan mereka, karena tingginya Panas dari pulau-pulau yang berada di bawah Garis Khatulistiwa (seperti yang dinyatakan oleh sebagian besar mereka) adalah salah sepenuhnya, dan bukti tak terbantahkan menyatakan sebaliknya. Bukti ditunjukkan oleh Filosofi Alam (Natural Philosophy), yaitu tidak ada sebab lain dari Panas daripada Gerakan, atau Kontak dengan Benda Panas atau Cahaya. Hal ini juga membuktikan bahwa Matahari hakikatnya tidak panas mau pun memiliki nilai Temperatur. Lebih lanjut hal ini membuktikan bahwa benda buram dan mengkilat menerima Cahaya hampir sepenuhnya dan berikutnya benda buram tapi tidak mengkilat dan benda lain dengan tanpa karakteristik keburaman tidak menerima Cahaya sama sekali. (Hal ini didemonstrasikan pertama kali oleh Avicenna, belum pernah disebutkan dari zaman sebelum beliau). Dari pernyataan ini, sebagai Konsekuensi adalah hal sebagai berikut; Matahari tidak mengkomunikasikan Panas miliknya ke Bumi, seperti halnya Benda/Sistem yang Panas memanaskan Benda/Sistem lain yang dekat dengannya, karena Matahari pada hakikatnya tidak panas. Begitu juga tidak bisa dikatakan bahwa Bumi dipanaskan oleh Gerakan, karena Bumi pada hakikatnya diam dan mempertahankan postur yang sama, ketika Matahari menyinari Bumi dan saat Matahari tidak menyinari Bumi, dan keduanya merupakan bukti bahwa terdapat perbedaan yang jauh antar keduanya, dalam hal Panas dan Dingin. Tidak juga Matahari memanaskan Udara mula-mula lalu Bumi; karena kita dapat amati ketika cuaca panas bahwa Udara yang berada paling dekat dengan Bumi jauh lebih panas dibandingkan dengan yang berada lebih tinggi dan terpencil. Oleh karena itu Matahari memanaskan Bumi tidak lain adalah dengan Cahayanya, Panas terbentuk ketika ada Cahaya, jadi ketika Sinar Matahari dikumpulkan, seperti ketika menggunakan lup, benda yang berada dibawahnya akan terbakar. Pada akhirnya terbukti secara ilmiah bahwa Matahari berbentuk bola, begitu juga Bumi, dan ukuran Matahari jauh lebih besar daripada Bumi, dan wilayah pertengahan dari Bumi selalu tersinari oleh cahaya Matahari, dan pada bagian yang selalu tersinari oleh cahaya Matahari ini intensitas Cahaya paling tinggi berada di tengah. Hal ini disebabkan oleh dua hal, bagian tersebut berada paling jauh dari kegelapan dan bagian tersebut menyediakan permukaan yang lebih luas kepada Matahari, serta bagian yang berada dekat disekitar khatulistiwa mendapatkan lebih sedikit Cahaya dan semakin jauh semakin sedikit mendapat cahaya, kemudian berakhir dalam kegelapan.